Tujuan Kecerdasan Buatan AI Di Dunia Militer Indonesia
5 mins read

Tujuan Kecerdasan Buatan AI Di Dunia Militer Indonesia

Tujuan Kecerdasan Buatan AI Di Dunia Militer Indonesia – Manfaat AI dalam dunia militer mencakup berbagai hal, mulai dari dukungan persenjataan hingga kebutuhan medis. Meskipun sangat bermanfaat, AI juga memiliki risiko yang tidak kalah besarnya. Jadi, apa saja kelebihan dan kekurangan AI?

Tujuan Kecerdasan Buatan AI Di Dunia Militer IndonesiaTujuan Kecerdasan Buatan AI Di Dunia Militer Indonesia

Theaddamsfamilymusicalstore.com, Kecerdasan buatan (AI) mengacu pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia; konsep AI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 oleh ilmuwan komputer bernama Profesor John McCarthy.

AI dianggap dapat membantu kehidupan manusia dan digunakan secara luas di berbagai bidang, termasuk militer. Dalam beberapa bidang pekerjaan, AI bahkan mengungguli manusia.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Artificial Intelligence Dan Manfaatnya

Namun, penting untuk dipahami bahwa AI masih berupa artefak dan oleh karena itu memiliki kelemahan. Penggunaan AI di bidang militer bagaikan pedang bermata dua dan dapat bermanfaat sekaligus berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.

Contoh-contoh penggunaan AI dalam militer

Manfaat kecerdasan AI dalam militer telah direalisasikan di banyak negara maju, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Berikut ini adalah contoh-contoh aplikasi AI di bidang militer

1. Operasi senjata otonom

Salah satu contoh kecerdasan buatan dalam militer adalah pembangunan sistem senjata otonom (AWS). Senjata otonom adalah jenis senjata yang diprogram untuk mencari dan menyerang target tanpa bimbingan manusia.

Contoh AWS termasuk kendaraan udara tak berawak MQ-9 Reaper, sistem rudal Patriot, sistem senjata Phalanx, dan sistem tempur Aegis, yang semuanya dikembangkan berdasarkan kecerdasan buatan.
2. Dukungan identifikasi target

AI dapat digunakan untuk pembelajaran di militer, tetapi apa manfaat AI dalam pembelajaran AI sangat penting untuk mendapatkan pengetahuan tentang target, terutama dalam situasi pertempuran yang kompleks, sekaligus mendeteksi target secara akurat.

Sistem pengenalan target yang didukung AI juga mencakup prediksi perilaku musuh berdasarkan probabilitas dan mengantisipasi potensi rintangan.

Contohnya adalah program TRACE (Target Recognition and Adaptation in Contested Environments) dari DARPA. Program ini menggunakan pembelajaran mesin untuk secara otomatis mengenali target dan lokasinya menggunakan radar bukaan sintetis (SAR).
3. Meningkatkan keamanan dunia maya

Kecerdasan buatan dalam militer juga dapat digunakan untuk mencegah serangan siber. Negara-negara maju saat ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mencegah serangan siber.

Manfaat kecerdasan buatan dalam mencegah serangan siber sangat penting. Hal ini dikarenakan sektor militer memiliki banyak data penting yang harus dilindungi dan tidak boleh bocor ke publik atau negara lain.

Teknologi AI dapat menggunakan data serangan siber di masa lalu untuk memprediksi serangan siber di masa depan; dengan bantuan AI, peretasan menjadi lebih sulit dan data militer menjadi lebih aman.
4. Transportasi militer dan dukungan logistik

AI memainkan peran penting dalam transportasi dan logistik, termasuk pengangkutan senjata, amunisi, dan pasukan; AI dapat digunakan untuk merancang rute pergerakan yang paling efisien dalam kondisi tertentu.

Tidak hanya itu, AI juga mendukung pengoperasian berbagai teknologi pertahanan dan keamanan; contoh teknologi pertahanan dan keamanan yang didukung AI termasuk robot bawah air otonom (AUV) dan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Baik AUV maupun UAV adalah kendaraan tak berawak. Keduanya dapat diprogram untuk tugas-tugas tertentu. Misalnya, mereka mungkin bertujuan untuk mendeteksi ancaman di suatu daerah dan menyediakan rute perjalanan teraman bagi pasukan yang mencoba melewati daerah itu.
5. Dukungan pelatihan tempur

Simulasi tempur adalah salah satu manfaat kecerdasan buatan di bidang militer: simulasi menggunakan perangkat lunak teknologi AI dapat membantu pasukan dan tentara berlatih untuk bertempur. Simulasi ini memungkinkan para prajurit untuk membiasakan diri dengan situasi pertempuran yang sesungguhnya, mulai dari penggunaan senjata yang benar hingga pengambilan keputusan dan kerja sama tim di bawah tekanan.

Simulasi semacam itu mirip dengan permainan perang. Contoh simulasi yang ada adalah Pelatihan dan Lingkungan Virtual (VIRTE).

Dalam pelatihan ini, pasukan dikerahkan di suatu area dan diberi tugas untuk membersihkan bangunan dari musuh. Tentu saja, ada juga lawan virtual untuk menguji kemampuan peserta pelatihan.
6. Pengoperasian robot tempur

Contoh kecerdasan buatan dalam militer adalah penciptaan robot tempur. Teknologi modern menggantikan pasukan manusia dengan robot karena berbagai alasan.

Dibandingkan dengan manusia, robot dianggap memiliki daya tahan yang lebih unggul. Robot lebih tahan terhadap panas, tidak perlu makan atau minum dan tidak merasakan kelelahan.

Pengembang robotika asal Amerika, Boston Dynamics, mampu menghasilkan robot yang dapat bergerak bebas, menghindari rintangan dan mengikuti petunjuk dari lingkungannya.

Contoh robot yang dapat digunakan di medan perang antara lain Spot dan Atlas, robot yang didesain untuk menaiki tangga dan melompat.
7. Mendukung kebutuhan medis di medan perang

Manfaat AI juga dapat dilihat di medan perang dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Perawatan medis menjadi kebutuhan penting di dunia militer, terutama di tengah perang, karena dapat menunjang kesehatan para prajurit.

Contoh penggunaan kecerdasan buatan dalam penyediaan layanan kesehatan di medan perang adalah kombinasi antara robotic surgical systems (RSS) dan robotic ground platforms (RGP).

Baca juga: Kecerdasan Buatan Dalam Dunia Industri Pertanian

Kedua sistem ini dapat digabungkan dan digunakan untuk telesurgery sebagai operasi penyelamatan.
8. Pendukung keputusan

Algoritma kecerdasan buatan dapat mengumpulkan dan memproses data dalam jumlah besar dari berbagai sumber. Data ini kemudian dapat membantu militer membuat keputusan dan rencana aksi yang spesifik.

Berkat data yang dikumpulkan, AI dapat membuat keputusan terbaik sambil menganalisis situasi dengan cepat dan efisien. Teknologi semacam ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi kesalahan manusia dalam pemrosesan data.
9. Sistem pengawasan yang saling melengkapi

Di sektor militer, sistem pengawasan yang didukung AI digunakan untuk menciptakan kemampuan pertahanan yang lebih baik. Sistem pengawasan terkait erat dengan deteksi ancaman dan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).

Misi militer ini sering kali menggunakan kendaraan tak berawak seperti drone dan pesawat UAV yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan. Tugasnya adalah memantau suatu area, mendeteksi ancaman, dan melaporkannya kembali ke tim.