27 Apr, 2024

Sejarah Perkembangan Musik Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Musik Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Musik Di Indonesia – Menguraikan sejarah penciptaan dan perkembangan musik di Indonesia. Dari sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, pengaruh musik Barat, hingga detail keanekaragaman seni musik di Indonesia.

 

Sejarah Perkembangan Musik Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Musik Di Indonesia

 

theaddamsfamilymusicalstore – Bagi orang Barat, India kerap disamakan dengan india. Mereka menyebut India Indie ( Belanda-Oost ) dan menyebut india. Anggapan tersebut membuat kekayaan seni dan alat seni yang dimiliki Indonesia kurang dihargai oleh negara lain.

Padahal khazanah dan nilai seni rupa di Indonesia sangat kaya dan bermutu tinggi, sehingga bisa disejajarkan dengan seni klasik negara-negara berkembang. Musik merupakan salah satu cabang seni yang berkembang bersama dengan cabang seni lainnya.

Seni musik di Indonesia telah berkembang dan berkembang sejak lama, jauh sebelum masuknya agama Hindu-Buddha. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa seni musik telah melampaui batas bahasa, budaya bahkan agama.

Untuk lebih memahami perkembangannya di Indonesia, yuk simak ulasannya berikut ini.

Perkembangan musik di Indonesia

Musik Indonesia atau musik Nusantara adalah segala musik yang berkembang di nusantara yang mencerminkan identitas keindonesiaan baik secara linguistik maupun melodis. Sejarah musik Indonesia sudah lama sekali dimulai. Untuk menelusuri perkembangan musik di Indonesia, terdapat beberapa fase mulai dari zaman Hindu-Buddha hingga zaman modern.

1. Pra-Hindu-Buddha

Pada masa awal perkembangan musik di nusantara, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Pada beberapa kelompok, suara yang dihasilkan anggota tubuh atau alat tertentu dipercaya mempunyai kekuatan magis.

Pada masa itu, alat musik yang digunakan berasal dari alam sekitar. Misalnya dikenal dengan alat musik kledi, yaitu alat musik bambu yang terdapat di Asia Tenggara. Beberapa batang bambu dengan ukuran berbeda ditanam di tanah dan menghasilkan suara yang indah karena hembusan angin.

2. Pasca Hindu-Budha

Setelah masuknya agama Hindu ke nusantara yang ditandai dengan berdirinya kerajaan Kutai dan Tarumanegara pada abad ke-4, musik mulai menyerbu ranah istana kerajaan. Pada masa ini, musik tidak hanya berperan dalam kegiatan ritual tetapi juga dalam kegiatan keraton, seperti menjamu tamu keraton.

Musik keraton berkembang pesat khususnya di daerah Jawa berupa alat musik gamelan. Alat musik gamelan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: kelompok Balungan, Blimbingan, Pencon, Gendang dan Komplementer.

3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Pada abad ke-14, kerajaan Majapahit mengalami kehancuran. Sementara itu, kerajaan-kerajaan Islam yang kuat berkembang pesat hingga ke Sumatera. Hal ini tentu saja membuka jalan bagi budaya Islam (Timur Tengah) untuk memberikan pengaruh yang kuat di berbagai bidang, termasuk seni musik.

Jenis musik yang diperkenalkan oleh pedagang Arab pada masa itu adalah alat musik harpa, rebana, dan rebab. Namun dalam perkembangannya, alat musik tersebut mengalami perbedaan nama, bentuk, dan gaya permainan di masing-masing daerah.

Dalam perkembangannya alat musik gambus (sejenis gitar/mandolin) biasanya diiringi bila dimainkan oleh alat musik lain seperti biola, akordeon, gendang, seruling dan bas sehingga membentuk suatu jenis baru orkestra bernama grup musik Gambus yang terkenal.

4. Masa Kolonialisme

Kedatangan bangsa-bangsa Barat di nusantara juga membawa dampak besar bagi perkembangan musik di Indonesia. Selain memperkenalkan kolonialisme, para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negaranya, antara lain biola, cello, gitar, seruling, dan ukulele. Mereka juga memperkenalkan sistem solmisasi ke dalam berbagai karya lagu.

Pada periode ini, Indonesia menjadi saksi awal mula perkembangan musik modern. Komposer Indonesia menciptakan karya musik berupa perpaduan antara musik Barat dan musik Indonesia. Karya musik ini kemudian dikenal dengan nama musik Keroncong.

5. Periode Modern/Kontemporer

Sejak munculnya media elektronik di Indonesia, gelombang globalisasi tidak dapat dihentikan. Berbagai budaya barat mulai menyerbu negara ini termasuk berbagai genre musik seperti pop, jazz, blues, rock, R&B, dan bahkan musik India yang sebagian besar diperkenalkan melalui film.

Di era perkembangan musik Indonesia yang modern ini, bermunculan berbagai genre musik baru yang memadukan unsur musik luar negeri dengan musik Indonesia. Misalnya musik dangdut yang merupakan gabungan musik India dan Malaysia.

Selain itu berkembang pula gaya musik yang memadukan unsur daerah Indonesia dengan unsur musik Barat khususnya alat musik. Perpaduan musik inilah yang kemudian melahirkan suatu gaya musik yang dikenal dengan nama musik etnik.

 

Alat musik indonesia

Identitas musik Indonesia mulai berkembang pada abad ke-3 atau ke-2 SM. terbentuk ketika kebudayaan Zaman Perunggu merantau ke nusantara.

Musik tradisional suku Indonesia umumnya menggunakan alat musik perkusi seperti gendang dan gong. Beberapa alat musik berkembang menjadi alat musik yang kompleks dan beragam, seperti sasando dari Pulau Merah, angklung dari Jawa Barat, dan alat gamelan dari Jawa dan Bali.

1. Gamelan

Gamelan adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Jawa berasal dari Bali dan Lombok, salah satu bentuk musik Indonesia yang paling terkenal. Musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama-sama dengan alat musik perkusi seperti metalofon, gong, rebab, dan seruling bambu. Pertunjukan gamelan tersebar luas di Indonesia dan Malaysia.

2. Kecapi Suling

Kecapi Suling adalah salah satu bentuk musik dari daerah barat -Jawa khususnya bahasa Sunda merupakan jenis musik instrumental yang tersusun dari alat musik kecapi dan seruling. Musik instrumental ini sangat mengandalkan improvisasi dan masih berkaitan dengan tembang Sunda.

3. Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional di kalangan masyarakat Sunda. dikembangkan di bagian barat Pulau Jawa. Angklung terdiri dari batang-batang bambu yang dihubungkan dengan rangka bambu. Dimainkan dengan cara diguncang untuk menghasilkan suara sesuai urutan nada dalam berbagai ukuran, besar atau kecil.

4. Kolintang

Kolintang atau kulintang adalah alat musik Perkusi dari Indonesia Timur dan Filipina dari bahan kayu dan perunggu. Di Indonesia, Kolintang sering dikaitkan dengan masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara, namun juga dikenal di Kepulauan Maluku dan Timor Timur.

5. Sasando

Sasando adalah alat musik petik asli pulau Merah , Nusa Tenggara Timur. Komponen utama Sasando adalah tabung bambu dan penyangga tempat senar direntangkan. Kemudian tabung sasando tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari sejenis daun lontar yang dikepang dan dibentuk seperti kipas.

 

Ragam Musik Nusantara

Berawal dari era Hindu-Buddha, perkembangan musik di Indonesia mengantarkan era musik elektronik pada masa sekarang. Selain bentuk musik asli Indonesia, ada beberapa genre musik baru yang dipadukan dengan pengaruh budaya luar. Meski demikian, musik ini telah menjadi identitas baru bagi budaya musik Indonesia.

1. Musik Daerah/Tradisional

Ciri utama dari jenis musik ini terletak pada isi lagunya dan yang menggunakan Alat. diperlukan. Musik tradisional mempunyai ciri khas, puisi dan gaya melodinya memanfaatkan bahasa dan gaya seni daerah asalnya.

Seni musik tradisional ini menjadi identitas, media khas dan kreatifitas masyarakat pendukungnya, serta menjadi identitas dan ciri khas Indonesia yang memiliki beragam budaya. Beberapa contoh alat musik yang biasa digunakan dalam musik tradisional ini adalah:

Alat perkusi yang berupa: gamelan, talemong, kolintang, arumba dan kendang.
Alat musik stempel, berupa: kecapi, sasando dan sampek.
Alat musik petik , berupa: Rebab dan Ohyan.
Alat musik tiup, berupa: seruling, saluang, seruling dan terompet atau tarompet.

2. Musik Keroncong

Musik keroncong bermula ketika Portugis menyerbu Indonesia dan juga membawa serta alat musik Eropa. Pada awal tahun 1900-an, musik ini dianggap musik berkualitas rendah.

Namun keadaan berbalik pada tahun 1930-an ketika film Indonesia mulai menyatu dengan musik Keroncong, dan mulai berkembang pada dekade-dekade berikutnya ketika musik Keroncong memasuki masa kemerdekaan.

Salah satu lagu keroncong yang paling terkenal adalah “Bengawan Solo” yang ditulis oleh Stimme Martohartono, seorang musisi solo ketika tentara Jepang menguasai pulau Jawa pada tahun 1940 pada masa Perang Dunia II.

Saat diputar di radio, lagu “Bengawan Solo” menjadi populer di seluruh Indonesia, khususnya bahasa Jawa. Bahkan, lagu ini berhasil menjadi populer juga di kalangan orang Jepang. Ketika mereka kembali ke tanah Jepang, banyak musisi Jepang yang menyukai musik ini bahkan menyanyikan lagu tersebut.

3. Musik Dangdut

Dangdut merupakan salah satu jenis musik dance yang populer sejak tahun 1970an. Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dan musik asli Indonesia. Ciri khas musik ini terletak pada tabuhan alat musik tabla yang menghasilkan bunyi “ndut” yang sifatnya sedikit berirama.

Nama-nama penyanyi dangdut ternama yang memimpin musik dangdut di Indonesia antara lain: Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, disusul generasi Inul Daratista, Evie Tamala, Mansyur S. dan Fahmy Shahab. Musik ini juga populer di Malaysia sebagai lambang bangsa Melayu, padahal musik ini bukan bagian dari budaya Melayu.

4. Battle Music

The Ciri khas musik pencak silat yang paling utama adalah puisi-puisinya yang umumnya berisi seruan untuk berjuang, berkorban demi tanah air dan mengedepankan nilai-nilai patriotisme. Irama musiknya cepat dan penuh gairah, diakhiri dengan dentuman.

5. Indo-Pop

Indo -Pop singkatan dari musik pop indonesia atau musik pop indonesia. Secara umum, Indo-pop di Indonesia diartikan sebagai aliran musik populer. Namun secara lebih luas bisa juga mencakup budaya pop Indonesia, termasuk juga film dan sinetron.

Ciri khas musik Indo-Pop adalah penggunaan ritme bebas, yang mana suara drum dan bass menjadi latar depan. Kebanyakan penggiat musik juga menambahkan berbagai gaya untuk meningkatkan daya tarik dan apresiasi di kalangan pendengar dan penikmatnya.