Arti Musik Tradisional Indonesia Beserta Anekanya
10 mins read

Arti Musik Tradisional Indonesia Beserta Anekanya

Arti Musik Tradisional Indonesia Beserta Anekanya – Musik tradisional secara umum dapat diartikan sebagai seni budaya yang diwariskan secara turun-temurun dan hidup serta berkembang. di beberapa daerah. Musik ini tersebar hampir di seluruh pelosok tanah air dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.

 

Arti Musik Tradisional Indonesia Beserta Anekanya

Arti Musik Tradisional Indonesia Beserta Anekanya

 

theaddamsfamilymusicalstore – Purnomo malah menyatakan bahwa musik tradisional adalah musik yang lahir, tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah nusantara (Indonesia) dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang dibawa dan dipelihara oleh masyarakat hingga saat ini.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah atau wilayah tertentu dan dibawakan serta dilestarikan oleh masyarakat secara turun-temurun. Fitur-fiturnya disajikan pada pemaparan berikut ini.

 

Ciri-ciri musik tradisional

Musik tradisional mempunyai ciri khas, baik dari segi melodi maupun aransemen tertentu. Jenis musik ini tidak tertulis atau didokumentasikan dan diturunkan secara lisan. Untuk lebih jelasnya lihat: Ciri-ciri Musik Tradisional :

1. Ide musik, baik suaranya maupun cara memainkannya, ditularkan dan diwariskan secara langsung, bukan secara tertulis, yang kemudian dihafal

2. Saat bernyanyi, liriknya harus ditulis dalam bahasa lokal

3. Melodi dan ritme juga menunjukkan kekhasan daerah

4. Penggunaan alat musik daerah.

 

Selain 4 ciri di atas, berikut beberapa ciri lain yang menunjukkan bahwa musik merupakan seni musik tradisional.

1. Puisi dan melodi menggunakan bahasa dan gaya lokal.

2. Lisan atau dipelajari dari mulut ke mulut dari generasi tua ke generasi berikutnya.

3. Penggunaan alat atau perlengkapan khas musik daerah

4. Biasanya dipelajari secara lisan

5. Secara informal, meskipun beberapa seni musik tradisional dianggap sakral dan untuk upacara adat dan keagamaan .

6. Elaborasinya didasarkan pada selera masyarakat dan pendukungnya, meliputi nilai-nilai kehidupan tradisional, gaya hidup, pendekatan filosofis, rasa etika dan estetika, serta ekspresi budaya lingkungan yang diterima sebagai tradisi turun-temurun. yang diwariskan kepada generasi selanjutnya

7. Tidak ada notasi, artinya pemain musik tradisional belajar langsung dengan mendengarkan dan berlatih, tanpa melihat notasi atau notasi

8. Merupakan budaya yang diwariskan oleh masyarakat dan juga mempunyai sistem Pewarisan ( seperti upacara adat atau adat istiadat tertentu) yang diwariskan secara turun temurun.

 

Fungsi musik tradisional

Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, ada enam fungsi musik tradisional:

1. Sebagai sarana hiburan

Khususnya bagi para pendengar, tanpa terkecuali juga bagi para gamers

2. Sebagai sarana komunikasi

Komunikasi ini tidak hanya berupa komunikasi antara pemain dan penonton saja, namun dapat juga berupa komunikasi keagamaan dan kepercayaan terhadap alam, misalnya komunikasi antara masyarakat dengan roh nenek moyang atau leluhurnya.

3. Sebagai persembahan simbolis berarti

Bahwa musik berperan sebagai simbol keadaan budaya suatu masyarakat dan dapat menjadi salah satu tolak ukur hal tersebut di atas. tingkat budaya suatu masyarakat.

4. Sebagai respon fisik

Berarti musik berperan sebagai pengiring aktivitas berirama seperti menari, senam, menari, dan lain-lain.

5. Sebagai keselarasan norma-norma sosial

Musik berkontribusi terhadap pembentukan norma-norma sosial dalam suatu budaya.

6. Sebagai lembaga sosial dan ritual keagamaan

Berarti musik memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial dan keagamaan, misalnya sebagai pengiring dalam ibadah gereja atau acara adat lainnya. upacara.

7. Sebagai sarana kelangsungan hidup dan statistik kebudayaan

Berarti bahwa musik juga berperan dalam menjaga kelangsungan hidup dan stabilitas suatu bangsa.

8. Sebagai bentuk integrasi dan identitas masyarakat

Musik mempengaruhi proses pembentukan kelompok sosial, artinya berbagai jenis musik membentuk kelompok yang berbeda.

 

Jenis musik tradisional

Kelompok musik tradisional pada umumnya berkaitan dengan tempat dimainkannya musik pada acara dan kegiatan atau upacara adat tertentu. Setiap daerah, budaya, suku atau suku bangsa mempunyai gaya musik tersendiri untuk perayaan adat sesuai dengan keragaman musiknya masing-masing.

Oleh karena itu, persebaran jenis musik tradisional dapat dibedakan menjadi:

1. Musik tradisional untuk upacara yang berkaitan dengan siklus hidup dan mati
2. Musik tradisional untuk upacara yang menghormati sumber daya alam dan melindungi lingkungan
3. Musik tradisional untuk perayaan-perayaan sosial, kenegaraan, dll.

Selain itu, istilah “musik tradisional” juga dapat merujuk pada pembagian budaya musik individu antardaerah, seperti dalam berbagai genre musik tradisional Indonesia, antara lain sebagai berikut.

 

Contoh seni musik tradisional Indonesia

1. Gambang Kromong dari Betawi

Tradisional ini musik awalnya menggunakan nada pentatonik (lima nada) dan alat musik Tiongkok. Namun kini telah berkembang dengan memasukkan unsur alat musik modern. Lagu-lagunya dibawakan oleh pasangan pria dan wanita dan isinya sindiran yang lucu.

2. Keroncong dari Jakarta

Musik tradisional ini sebenarnya merupakan warisan, atau setidaknya jejak pengaruh, dari kehadiran bangsa Portugis di nusantara. Namun dikembangkan dengan memasukkan unsur alat musik tradisional seperti gamelan sehingga menjadikannya gaya Jawa.

3. Gong Luang (Bali)

Gong Luang hampir mirip dengan gendhing Jawa karena jenis alat musik dan bunyinya mirip, meskipun sama tidak sama. Ciri pembeda utamanya adalah cita rasa Luang Gong lebih tajam dibandingkan Gendhing Jawa.

4. Karang Dodou (Kalimantan Timur)

Musik tradisional ini digunakan dalam upacara adat kelahiran, khususnya untuk mengiringi pembacaan mantra saat memberi nama anak.

5. Angklung Buhun (Kanekes, Jawa Barat)

Musik tradisional ini merupakan musik tradisional masyarakat Baduy, dimainkan untuk mengiringi tarian pada waktu benih menjadi .

6. Tabuh Salimpat (Jambi)

Musik perkusi tradisional salimpat menggunakan instrumen kecapi, kecapi dan rebana.

7. Huda (Minangkabau)

Musik tradisional dengan sentuhan Islami yang unik karena terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berbeda, termasuk Salaulaik Dulang Ini untuk musik asli Tanah Minang.

8. Combi (Papua)

Musik gendang tradisional ini tidak menggunakan cattail, melainkan bambu berongga yang diikat dengan tali rotan yang memiliki arti unik dari kata tersebut sebenarnya adalah alat musik , ambillah , namun cara memainkannya adalah dengan menyentuhnya.

9. Cilokak (Lombok)

Musik tradisional ini menggunakan berbagai alat musik antara lain gendang, biola, seruling, gambus, gong dan lain-lain.

10. Krumpyung (Yogyakarta/Jawa Tengah)

Musik tradisional ini menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu yaitu sejenis angklung yang bunyinya mirip gambang dan sumpitan gong. Meski sangat jarang, krumpyung biasanya juga dimainkan dengan musik tradisional lainnya yakni gejog lemung. Bacaan jog merupakan bunyi pemukulan padi yang berirama, biasanya digunakan untuk mengiringi lantunan berupa nyanyian.

Berbagai jenis musik tradisional Indonesia yang disebutkan di atas tentunya juga mencakup berbagai alat musik tradisional atau alat musik khusus. Untuk lebih jelasnya dibawah ini penjelasan mengenai alat musik tradisional.

 

Baca juga : Genre Musik Yang Paling Populer di Indonesia 

 

Pengertian alat musik tradisional

Alat musik tradisional adalah alat musik yang timbul dari getaran alat musik itu sendiri dan tidak diciptakan dan diperbanyak dengan teknologi elektronik, mencerminkan tradisi musik.

Secara umum ragam alat musik tradisional terbagi dalam beberapa kategori, yaitu alat musik gesek, alat musik tiup kayu, alat musik gesek, alat musik perkusi, alat musik tepuk tangan, dan alat musik goyang. Di bawah ini adalah beberapa contoh alat musik tradisional Indonesia berdasarkan cara memainkannya.

 

Contoh alat musik tradisional Indonesia

1. Alat musik petik tradisional

Alat musik dengan bahan tradisional Senar terdiri dari dua unsur utama yaitu senar yang dipetik dan ruang resonansi untuk menggemakan bunyi yang dipetik. Bahan dan bentuknya berbeda-beda tergantung kekhasan daerah masing-masing.

1.sasando da rote
2.kecapi Jawa Barat
3.siter dan celempung dari Jawa
4.Tiba dari Kalimantan Timur
5.Kalimantan Tengah, Jepang
6.Tapin dari Kalimantan Selatan
7.talindo/tolindo atau popondi dan harpa petik dari Sulawesi Selatan
8.santu dari Sulawesi Tengah
9.Saya dari Papua

 

2. Alat musik tiup tradisional

Pada dasarnya alat musik tiup tradisional memiliki lubang sembur dan ruang resonansi untuk mereproduksi suara pernapasan. Bahan alat musik tiup dapat berupa bahan alam atau bahan buatan dari bahan alam. Bahan alam seperti berbagai bentuk seruling bambu adalah sebagai berikut.

1.Saluang dari Sumatera Barat
2.Perangko dari Jambi
3.Seruling dari Jawa
4.Lalove dari Sulawesi Tengah
5.Krustasea Tahuri dan Maluku
6.Krustasea Triton dari Papua

Bahan buatan dari alam biasanya berupa seruling berbentuk terompet yang terbuat dari kayu dan bahan pendukung lainnya sebagai sumber getaran, seperti:

1.serunai dari Sumatera bagian barat
2.Erune Kalee dari Aceh dan
3.Terompet dari Jawa Barat atau Madura

 

3. Alat Musik Petik Tradisional

Alat Musik Petik Tradisional pada hakikatnya terdiri dari dua unsur utama, yaitu senar yang digosok dan ruang resonansi. untuk menggemakan kebisingan Gesekan dengan alat Gesekan.

1.Tehyan atau tehyang Betawi dari DKI Jakarta
2.Rebab dari Jawa Tengah dan Jawa Barat
3.Keso dan Geso-Geso dari Sulawesi Selatan
4.Tutuba dari Sulawesi Tengah

 

4. Alat perkusi tradisional

Alat perkusi tradisional pada dasarnya adalah sesuatu yang menghasilkan nada ketika dipukul dan dapat menghasilkan bunyi musik jika disatukan . Alat musik perkusi dapat dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat alat tersebut. Pertama, bahan alat musiknya berasal langsung dari alam tanpa ada bahan pendukungnya, misalnya bambu atau kayu, yang bunyinya atau beresonansi tergantung bunyi pukulannya, misalnya:

1.Bambu atau Kentongan/tong yang terbuat dari kayu
2.Palu kayu untuk menumbuk padi

 

5. Alat musik kayu, dengan atau tanpa ruang resonansi tetapi mempunyai nada, misalnya:

1.lado-lado dan kolintang da Sulawesi
2.Gambang dari Jawa

 

6. Alat perkusi dari kulit, misalnya:

1.Tambur dan Bedhug, boneka Bengkulu
2.Tambua dari Sumatera Barat
3.Gordang dari Sumatera Utara

 

7. Alat musik yang terbuat dari logam, misalnya:

1.Perban lampung
2.cengceng dari Bali
3.Talempong Minangkabau
4.Beberapa alat musik gamelan Jawa dan Bali seperti genus, saron, bonang, kempul, gong dan lain-lain.

 

8. Alat musik sentuh tradisional

Pada umumnya alat musik peraba tradisional mengandung unsur kulit sebagai sumber getaran dan sebagai ruang resonansi bunyi. Contohnya adalah berbagai jenis kendang dan tifa, yaitu alat musik tradisional yang dipukul.

Namun ada juga alat musik yang sebenarnya berupa alat musik gesek namun sebenarnya dimainkan sesuai cara memainkannya, yaitu guoto Papua. Berasal dari Jawa Barat, Karinding terkesan seperti alat musik tiup, namun kenyataannya dimainkan melalui sentuhan dan mulut kita menjadi ruang resonansi.

 

9. Goyang alat musik tradisional

Goyang Alat musik tradisional tentu saja adalah alat musik yang dimainkan dengan cara diguncang. Contoh alat musik goyang tradisional antara lain berbagai jenis angklung dan marakas.

 

Fungsi alat musik tradisional

 

1. Fungsi melodi

ditugaskan untuk mendengarkan nada suatu lagu. Prasyaratnya adalah alat musik tersebut mempunyai nada-nada yang dapat digunakan untuk menyanyikan suatu lagu. Misalnya dalam gamelan Jawa, gambang dan genre dapat berfungsi sebagai melodi karena mempunyai nada masing-masing.

2. Fungsi ritme

Alat musik dengan fungsi ritme bertanggung jawab atas kecepatan melodi. Misalnya saja dalam bahasa Jawa, Bali, dan Sunda, gendang gamelan memberikan irama.

3. Fungsi Harmoni

Alat musik tradisional yang memiliki fungsi harmoni berperan dalam menyelaraskan beberapa unsur bunyi menjadi kohesi dan melengkapi unsur Bunyi keunikan mereka. Misalnya pada musik degung, bonang, jegglong, gong dan lain-lain berperan sebagai harmoni.